• slot gacor 2024slot danaslot 2025sigma168situs slot gacor 2025slot danaslot 2025slot thailand
  • Anak Sholeh | Ibadah qurban sebagai wujud ketaqwaan dan kepedulian

    Ibadah qurban sebagai wujud ketaqwaan dan kepedulian

    Oleh 
    H. Fitrah Saputra, S. Pd
    MUI Kecamatan Ampenan
    Waka Kesiswaan SMPIT Anak Sholeh Mataram
    ===================

    Qurban adalah ibadah yang dilakukan setahun sekali dan diperingati pada Hari raya Iduladha, setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada 2021 ini, insyaa Allah Idul Adha akan jatuh pada 20 Juli 2021. Tidak ada alasan tak berbahagia di Hari Raya Idul Adha. Tahun ini adalah tahun ke dua kaum muslimin di Indonesia tidak bisa melaksanakan ibadah haji, qurban dapat menjadi pengganti sekaligus pelipur lara sebagai sarana untuk menunjukkan taqwa pada-Nya. Ibadah qurban memiliki dimensi ubudiyah atau penyembahan hamba pada RabbNya sekaligus dimensi sosial kepada sesama karena dengan melaksanakannua menjadi momen berbagi besar-besaran di seluruh dunia.

    Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an;
    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
    “Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Al-Kautsar: 2).

    Adapun beberapa keutamaan ibadah qurban sebagai berikut;

    1. Media meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


    Barang siapa berkurban karena taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan menerima kurban tersebut menjadi amalan yang berat di sisi-Nya. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 27:

     “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa”.

    Salah satu keutamaan kurban, yaitu kita membuktikan kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan begitu, Allah memerintahkan malaikat untuk memberikan kabar gembira pada hamba-hamba-Nya yang berkurban.

    2. Saksi Pemberat Amal Kebaikan di Akhirat
    Ibadah kurban mendapatkan ganjaran berlipat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam sebuah hadist dijelaskan rincian pahala yang dihitung bagi para perkurban.

    “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
    Kelak, di hari akhir, hewan yang kita kurbankan juga akan menjadi saksi di hari penghitungan amal.

    “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah).

    3. Ibadah Kurban Bagian dari Syiar Agama
    Ibadah kurban adalah bagian dari syiar agama Islam. Awal mula adanya ibadah kurban adalah kisah dari Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

    “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS Al Hajj: 34)

    4. Sebagai gambaran sistem Sosial dan Kemanusiaan dalam Islam
    Ibadah kurban menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengatur aspek kemanusiaan, sosial, bahkan juga perekonomian umatnya. Distribusi daging kurban yang menyeluruh menjadi contoh baik dalam menjaga harmonisnya kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam.

    Hal ini mampu memupuk rasa solidaritas umat. Menghubungkan rasa kasih sayang antara fakir miskin dengan yang kaya dan mampu. Agar jangan sampai saudara kita tidak bisa merasakan nikmatnya daging, karena tidak mampu membeli.

    5. Kurban merupakan tanda bersyukurnya seorang hamba pada RabbNya. 
    Dengan adanya ibadah kurban, kita diajak untuk meresapi lebih dalam tentang makna mensyukuri nikmat Allah. Perintah berkurban hadir di kala Rasulullah sedang berada dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir. Namun, Allah justru memerintahkan Rasulullah untuk melakukan kurban dan mensyiarkannya.

    Situasi tersebut memberi hikmah pada umat Islam untuk tetap mengutamakan ibadah kepada Allah, meski ujian melanda. Sama halnya dengan situasi umat saat ini yang tengah dilanda pandemi. Jangan khawatir untuk berkurban. Insyaa Allah, Allah yang akan menjaga kita semua. Wallahu’alam.

    Komentar :